Bagi Anda yang sudah mengidam-idamkan smartphone berbasis Ubuntu, tampaknya harus menelan rasa kecewa.
Pasalnya, Canonical selaku pengembang dan produsen smartphone itu akan membatalkan produksi Ubuntu Edge karena gagal mendapatkan dana pengembangan yang cukup.
Sebagaimana diketahui, BBC melansir, Jumat 23 Agustus 2013, Cannonical menyelenggarakan penggalangan dana selama satu bulan terakhir ini guna produksi ponsel itu.
Dana yang dipatok yakni US$32 juta, setara Rp347,8 miliar. Tapi, kenyataannya dana yang terkumpul tidak mencapai setengahnya, hanya US$13 juta, setara Rp141 miliar saja.
Tentu hal ini mendesak Cannonical akhirnya mengurungkan niat memproduksi 40 ribu unit Ubuntu Edge sesuai janji pada Mei silam.
"Kami sadar, sangat sulit menggalang dana untuk pengembangan maupun biaya produksi," terang Pendiri Canonical, Mark Shuttleworth.
"Karena itu, membutuhkan penggalangan dana yang sangat besar. Ini adalah wawasan baru," tambahnya.
Canonical juga kan melakukan perubahan pada antarmuka pengguna smartphone Ubuntu, yaitu dengan menanamkan sebuah aplikasi desktop. Selain itu, sistem operasi juga mendukung aplikasi yang dirancang dalam bahasa HTML5, meski dengan kecepatan yang lebih lamban.
Mulanya, kampanye penggalangan dana Ubuntu menunjukkan respons yang positif. Pada 24 jam pertama saja sudah terkumpul dana US$3,4 juta setara Rp36,9 miliar. Sayang, sejak itu jalannya kurang mulus, dana yang terkumpul hanya bertambah sedikit alias mandeg.
Kampanye itu menjanjikan tawaran menarik bagi 5.000 pemberi dana awal. Mereka berhak mendapatkan smartphone Ubuntu Edge dengan banderol terjangkau, hanya US$600 setara Rp6,5 juta.
Pinjam dana
Belajar dari kasus gagal itu, Shuttleworth akan mencari sumber pendanaan baru dalam pengembangan produk sebelum meluncurkan kampanye produksi handset.
Opsi pendanaan yang dipilih yaitu fixed funding dari lembaga pendanaan Indiegogo. Fixed funding umumnya berupa pinjaman.
Untuk mendapatkan dana jenis ini, Canonical harus memenuhi syarat pengembalian semua uang jika kampanye penggalangan nanti gagal mencapai target penjualan. Bagaimana kelanjutannya? Kita lihat saja hingga beberapa bulan ke depan.
Sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar