Sebuah foto menarik terpampang di laman Dailymail, Senin 2 September 2013. Di dalam foto itu tergambar dengan jelas Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, tengah bersantap bersama dengan Presiden Suriah sekaligus seteru abadinya saat ini, Bashar al-Assad.
Kedua pemimpin dunia itu terekam kamera bersantap tidak sendirian. Ada istri masing-masing yang ikut mendampingi keduanya.
Foto yang diduga diambil pada bulan Februari 2009 lalu itu menunjukkan betapa keduanya tengah berbincang hangat. Bahkan Assad terlihat serius menatap Kerry sebagai lawan bicaranya.
Seorang pelayan terlihat menyajikan sebuah minuman berwarna hijau yang diduga cocktail. Saat itu Kerry yang masih menjabat sebagai Senator dari Negara Bagian Massachusetts, sedang memimpin sebuah delegasi ke Suriah untuk berdiskusi soal mencapai perdamaian di kawasan itu.
Namun empat tahun kemudian, kehangatan yang tercermin di dalam foto lenyap berganti tuduhan dan caci maki. Lantaran AS meyakini rezim Assad telah menggunakan senjata kimia gas syaraf sarin, sikap Kerry kini berbalik 180 derajat.
Dia bahkan menyamakan Assad seperti Adolf Hitler dan Saddam Hussein yang bersikap diktator dengan menggunakan senjata tersebut untuk membunuh rakyatnya sendiri. Dalam sebuah pidato yang berapi-api pada Jumat kemarin, dia bahkan menyebut Assad sebagai seorang penjahat dan pembunuh.
Tuduhan itu dilontarkan Kerry dengan bukti-bukti kuat yang ditemukan oleh Badan Intelijen mereka bahwa Assad telah membunuh sebanyak 1.429 warga sipil dalam serangan tanggal 21 Agustus kemarin.
Sebanyak 400 di antaranya merupakan anak-anak.
Presiden Barack Obama sudah tak sabar untuk merealisasikan rencana mereka melakukan serangan terbatas. Namun, dia terpaksa menunda rencana itu hingga tanggal 9 September mendatang untuk memperoleh persetujuan Kongres.
Kerry yakin Kongres akan mendukung rencana Obama untuk menyerang Suriah. Dia bahkan yakin tidak akan kalah, apabila proses voting harus ditempuh untuk mencapai kata sepakat.
Dia juga mengatakan apabila Kongres menolak rencana itu, maka Obama tetap dapat memiliki hak untuk melancarkan serangan ke Suriah.
Sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar