Minggu, 30 Juni 2013
Ribuan Warga Palembang Padati Makam Tiga Habib
Ribuan warga keturunan arab yang bermukim di Sumatera Selatan, mengunjungi tiga makam Habib yang terletak di kawasan Bom Baru Palembang, Minggu 30 Juni 2013.
Tiga makam yang dikunjungi: makam Habib Syaid Ali, Sultan Mahmud Badaruddin dan pemakaman Kesultanan Aulia, dan Habaib Kambang Koci yang merupakan pemakaman anak, menantu serta cucu Sultan Mahmud Badarudin yang diresmikan pada 16 November 1976 lalu.
Pantauan VIVAnews, tak hanya ribuan warga keturunan arab di Sumsel yang hadir. Warga keturunan Arab yang berada di Pulau Jawa dan Kalimantan juga terlihat hadir dan beberapa Habib dari Arab Saudi, Malaysia, Singapura dan Thailand.
Uniknya dalam Ziarah Qubrah ini, non muhrim dilarang ikut dalam pelaksanaan acara. Bahkan beberapa Jurnalis perempuan, juga tidak dizinkan masuk dan melihat prosesi ziarah di makam para Habib tersebut.
"Bukan muhrim dilarang ikut, karena saat perosesi ziarah akan berdesak-desakan," kata Abdurrahman yang memimpin langsung acara itu.
Sultan Palembang Darussalam, Sultan Iskandar Mahmud Baruddin saat menghadiri acara ini mengatakan, kegiatan ziarah Qubrah tersebut merupakan ritual yang sudah dilakanakan setiap tahun.
Meski cuaca dirundung hujan, namun para peziarah tetap berjalan dengan penuh semangat. Bagi Sultan, hujan yang turun merupakan rahmat dari Allh SWT. Bahkan setelah sampai di Pemakaman Kesultanan dan Auliya’ Kawah Tengkurep hujan pun berhenti.
”Semangat mereka tak luntur meski hujan turun demi menghormati para leluhur. Itulah bukti kebesaran Allah, bahwa tujuan kita untuk ziarah ini di Ridhoi," ucap Sultan.
Sementara itu, Sekretaris Panitia Pelaksana Abu Bakar Rafi mengatakan, tujuan kegiatan ziarah kubroh untuk menghormati para Ulama dan Auliya dalam menyebarkan ajaran Islam di Sumatera Selatan. "Hari ini penutupan, kita laksanakan kegiatan ini sejak hari Jumat kemarin" ucapnya.
Gubernur Sumatera Selatan, H Alex Noerdin, yang juga hadir dalam penutupan ziarah itu berharap ke depan para makam habib serta makam Sultan Mahmud Badarudin agar dapat dijaga dan lebih terawat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar