Pages - Menu

Senin, 26 Agustus 2013

Canggih, Perangkat Ini Bisa Cepat Deteksi 200 Bakteri

Peneliti medis dari Infectious Disease Diagnostics di North Shore-Long Island Jewish Health System, menemukan sebuah perangkat baru yang mengidentifikasi hampir 200 jenis bakteri dan jamur yang menyebabkan penyakit dalam manusia.

Perangkat yang disebut VITEX MS, diklaim peneliti mampu mengidentifikasi spesies bakteri atau jamur tertentu, yang menginfeksi pasien lebih cepat dari metode tradisional laboratorium rumah sakit, dilansir LiveScience, Senin 26 Agustus 2013.

"Kami bisa dengan cepat mendiagnosa nama penyakit lebih cepat dari dokter, setidaknya 24 sampai 48 jam lebih cepat," ujar Christine Ginocchio, direktur medis senior sekaligus kepala di Infectious Disease Diagnostics, North Shore-Long Island Jewish Health System.

Ginocchio menambahkan, pengidentifikasian dini adalah hal penting dalam rangka membantu pengobatan. Ia mengatakan, beberapa antibiotik bekerja lebih baik untuk infeksi tertentu.

Soal kecepatan identifikasi, kata Ginocchio, dimulai saat peneliti menerima sampel dari pasien yang sakit. Misalnya, pasien mengalami infeksi saluran kemih maupun infeksi system saraf pusat.

Selanjutnya, peneliti menumbuhkan sejumlah kecil sampel itu pada wadah di laboratorium dari 18-24 jam.

Perbandingannya, jika melakukan metode tradisional di laboratorium, setelah tahap penumbuhan itu peneliti membutuhkan waktu satu sampai tiga hari.

Dengan perangkat baru itu, peneliti mengklaim bisa mendeteksi penyebab bakteri atau jamur dalam waktu satu jam saja.

Ginocchio mengakui, memang ada metode lain yang menawarkan identifikasi yang lebih cepat, yaitu polymerase chain reaction (PCR).

Namun sayang, metode ini menguras banyak biaya. Untuk biaya uji coba saja menelan dana US$50 sampai US$150, setara Rp542.000 sampai Rp1,6 juta.

Pecah sampel bakteri

Perangkat VITEK MS menggunakan teknologi matrix-assisted laser desorption/ionization–time of flight mass spectrometry (MALDI-TOF MS). Teknologi ini memanfaatkan laser untuk memecah sampel bakteri dan jamur menjadi partikel kecil.

Lalu, partikel berproses dalam tabung dengan kecepatan tergantung ukuran partikel. Namun, perangkat ini tidak mengidentifikasi infeksi yang disebabkan virus. Metode ini juga tak dapat mengidentifikasi semua jenis bakteri.

Namun demikian, peneliti sedang menguji perangkat versi lain yang bisa mengidentifikasi mikroba yang hadir dalam sampel darah atau sering dikenal infeksi sepsis.

Perangkat baru itu diproduksi perusahaan bioMerieux Inc dari Durham, Carolina Utara, AS. Perangkat itu telah disetujui oleh Food and Drug Administration AS pekan ini.

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar