Pages - Menu

Jumat, 30 Agustus 2013

Mengenal MERS-CoV, Virus Baru yang Sudah Menewaskan 49 Orang

Sejak bulan September 2012 lalu, dunia dihebohkan dengan sebuah virus baru yang menyerang sistem pernapasan. Virus yang sebelumnya disebut sebagai virus mirip SARS ini, bernama Middle East Respiratory Sindrome Coronavirus (MERS-CoV).
Virus yang diduga berasal dari Timur Tengah tersebut, ditandai dengan gejala demam, batuk, dan sesak napas selama tujuh hari, hingga akhirnya mengakibatkan gagal ginjal dan pneumonia akut. Virus MERS-CoV merupakan jenis keenam coronavirus, yang sebelumnya sempat dinamakan Novel Coronavirus.

Hingga saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization /WHO) telah mencatat 104 kasus MERS-CoV sejak ditemukan tahun lalu. Pada 29 Agustus 2013, WHO mengungkapkan bahwa dari 104 orang korban yang terinfeksi tersebut, 49 orang di antaranya meninggal dunia.
Penyakit ini pertama kali ditemukan di Arab Saudi dan dilaporkan bahwa virus ini juga sudah menyerang warga Prancis, Jerman, Italia, Tunisia dan Inggris. Mereka yang terkena MERS-CoV rata-rata baru melakukan perjalanan dari Timur Tengah.
Baru-baru ini, para ilmuwan menemukan kemungkinan bahwa MERS-CoV tersebar luas lewat unta arab di Timur Tengah. Hal tersebut terungkap dari antibodi yang ditemukan pada unta. Meski belum ada laporan terjadinya penularan dari unta ke manusia, penemuan ini memberikan petunjuk baru untuk menelusuri sumber virus MERS-CoV.
Hingga kini, belum ada vaksin untuk mencegah penyakit tersebut. WHO menyarankan kepada seluruh penyedia layanan kesehatan untuk tetap waspada dan hati-hati terhadap pola penyakit yang tidak biasa. Terutama pada pasien yang menderita infeksi saluran pernapasan akut parah.
Belum diketahuinya secara pasti bagaimana virus ini tersebar membuat para ilmuwan kesulitan untuk mencegah infeksi tersebut. Namun WHO memperingatkan bahwa semua wisatawan yang baru saja kembali dari Timur Tengah untuk diuji Mers-CoV. Termasuk pada wisatawan yang mengalami tanda-tanda dan gejala seperti diare pada pasien dengan imunitas lemah.

Calon Haji Waspada

Melihat kondisi ini, beberapa negara sudah mulai memberikan peringatan terkait virus tersebut pada musim haji mendatang. Australia bahkan memperingatkan bahwa orang-orang yang berusia di atas 65 tahun, orang-orang yang memiliki penyakit kronis, wanita hamil dan anak di bawah 12 tahun tidak melakukan perjalanan ke Arab Saudi demi keselamatan mereka.

Di Indonesia sendiri yang merupakan salah satu negara dengan jamaah haji terbesar di dunia ini, mulai melakukan pertimbangan pembentukan Panja Kesehatan Haji yang bertugas untuk memantau persiapan dan pelaksanaan ibadah haji tahun 1434 H. Ketua Panitia Kerja Kesehatan Haji, Nova Riyanti Yusuf menyatakan bahwa calon haji untuk terus waspada.

"Saya mengapresiasi langkah pemerintah terutama Kementerian Kesehatan untuk terus memantau perkembangan penyebaran virus corona di Arab Saudi dan juga melakukan sosialisasi kepada para jamaah haji," ujarnya.

Tidak hanya jamaah yang akan berangkat haji, yang dilakukan pemeriksaan nantinya. Jamaah haji yang kembali ke Tanah Air, juga akan melakukan thermoscaning untuk memastikan tidak teridap virus tersebut.

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar