Pages - Menu

Jumat, 30 Agustus 2013

Terungkap, Program Rahasia AS Pemburu Teroris

Dokumen rahasia pemerintah AS terkait upaya penyadapan kembali dilaporkan harian Washington Post. Laman harian ini mengungkapkan dokumen penting anggaran intelijen AS dari yang bersumber dari pembocor rahasia AS, Edward Snowden.

Laporan itu juga mengungkapkan bagaimana kerja unit peretas Badan Keamanan Nasional AS (NSA) yang telah sukses membekuk Osama Bin Laden. Dua jurnalis Washington Post, Craig Whitlock dan Barton Gellman, mengungkapkan keterangan menarik bahwa NSA menggunakan unit peretas, Tailored Access Operations (TAO) guna melacak teroris.

TAO digambarkan dapat membantu NSA mengumpulkan data intelijen dari ponsel mobile yang digunakan oleh Al Qaeda dan kelompok terdekat Osama. Menurut pengamat intelijen, Matthew Aid, TAO merupakan program yang sangat rahasia dan super penting bagi NSA guna mengumpulkan data intelijen sasaran asing dengan meretas pada komputer target, mencuri data bahkan sampai memantau komunikasi.

Aid mengklaim program TAO juga bisa mengembangkan program yang bisa merusak komputer dan jaringan target asing melalui serangan siber. Tinggal tunggu komando dari Presiden AS saja.

Melihat potensi itu, disebutkan ada kemungkinan TAO berkontribusi atas munculnya software berbahaya (malware), Stuxnet dan Flame. Sebagaimama diketahui, kedua program ini beberapa waktu lalu pernah menjadi pembahasan menarik karena terbukti telah mentargetkan fasilitas nuklir Iran dan dengan kemudian cepat menyebar ke digital. Kedua malware itu disinyalir buatan AS da Israel.

Ditambahkan Aid, pusat operasional TAO berada di kantor pusat NSA di Fort Meade, AS. Di sana ada sekitar 600 anggota satuan khusus yang menjalankan sistem TAO selama 24 jam, tiap saat dalam ruangan Operations Center remote (ROC).

Menurut laporan yang dirilis Mandiant, perusahaan keamanan siber, unit peretas ini digambarkan bekerja mirip kelompok peretas China, APT1 yang digerakkan oleh militer China.

Rumor yang berkembang, kata Aid, TAO bahkan telah sukses menjebol komputer dan sistem telekomunikasi China selama 15 tahun. Peretasan ini diposisikan untuk memasok informasi intelijen yang terjadi di negeri Tirai Bambu.

Ada yang menarik. beberapa komunitas intelijen saat ini dan pendahulunya malah blak-blakan soal program eksploitasi ini.

Misalnya, Brendan Conlon. Dalam halaman profil situs jejaring profesional, Linkedln, Conlon yang merupakan mantan Wakil Kepala Operasi Siber Terpadu NSA juga mantan Kepala TAO Hawaii membeberkan pengalamannnya. Ia mengaku memimpin kelompok besar warga sipil dan kontraktor NSA dalam mengeksekusi jaringan target.

Pengakuan lain disampaikan Barbara Hunt, yang terdaftar sebagai mantan Direktur Capability Pusat TAO. Ia sama, mengaku bertanggungjawab atas pengembangan dan kemampuan serta upaya eksploitasi jaringan komputer.

Sedangkan, Dean Schyvincht yang mengaku sebagai TAO Senior Computer Network Operator di Texas, mengungkapkan ruang lingkup paling detail aktivitas TAO. Ia memimpin 14 personil yang telah menyelesaikan lebih dari 54 ribu operasi Global Network Exploitation (GNE), operasi jaringan yang mendukung permintaan NSA.

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar