Sebuah puisi ditulis oleh politisi senior Ikhwanul Muslimin Muhammad al-Baltagi mampu membuat Perdana Menteri turki Recep Tayyip Erdogan berlinang. Puisi itu soal anak perempuan al-Baltagi tewas saat ikut protes di Lapangan Tahrir, Ibu Kota Kairo, Mesir.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Jumat (23/8), Erdogan terlihat menghapus genangan air di matanya dan tidak mampu berkata saat sesi wawancara menanyakan soal puisi itu.
"Pernah anak perempuan saya meminta saya tidak tinggal di rumah namun saya banyak pekerjaan dan tidak punya waktu untuknya. Saya melihat anak saya pada puisi al-Baltagi," ujar Erdogan.
Tak hanya sekali pemimpin Turki itu menitik air mata melihat kekejaman konflik. Tiga tahun lalu dia terlihat menangis melihat gambar anak-anak Gaza, Palestina tewas. Sang istri Emine Erdogan juga seseorang mudah berempati. Saat mengunjungi Myanmar tahun lalu atas peristiwa pembantaian muslim di wilayah Rakhine Emine menangis melihat penderitaan muslim Rohingya di sana.
Menanggapi krisis politik Mesir, Erdogan menyerukan semua pihak menahan diri. Dia mengkritik kudeta militer menggulingkan Muhammad Mursi. Dia juga terang-terangan menyatakan dukungannya pada Ikhwanul Muslimin.
Sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar