Pages - Menu

Minggu, 18 Agustus 2013

Informasi Baru, Prajurit Inggris Terlibat Kematian Putri Diana

Kepolisian Inggris menyatakan mereka sedang menilai informasi baru yang muncul terkait kasus kematian Putri Diana dan temannya, Dodi al Fayed, dalam kecelakaan di jalanan Paris pada 1997.

Reuters, Sabtu 17 Agustus 2013, melaporkan bahwa Kepolisian Metropolitan London tidak merinci informasi baru apa persisnya yang mereka peroleh terkait tewasnya Diana. Namun, stasiun televisi berita Inggris, Sky, memberitakan informasi baru itu berasal dari mertua seorang prajurit Inggris.

Informasi itu sampai ke tangan polisi lewat Polisi Militer Kerajaan. Sky menyatakan informasi baru itu antara lain terkait dugaan kematian Diana dan Dodi yang melibatkan seorang anggota militer Inggris. Anggota militer itu disebut menjadi penyebab tewasnya sang putri.

Juru Bicara Kerajaan Inggris mengatakan tak akan berkomentar mengenai hal ini.

Sementara polisi menyatakan mereka masih menilai relevansi dan kredibilitas informasi tersebut. “Ini bukan investigasi ulang,” kata Kepolisian London dalam pernyataan resminya.

Putri Diana, Dodi al Fayed, dan sopir mereka tewas ketika mobil mereka mengalami kecelakaan di sebuah terowongan di Paris. Pada 31 Agustus 1997, Diana dan Dodi baru saja meninggalkan Hotel Ritz di Paris yang dimiliki oleh ayah Dodi, ketika mereka dikejar oleh beberapa paparazi.

Kematian mendadak Diana yang sebelumnya bercerai dengan pewaris tahta Inggris Pangeran Charles pada tahun 1996, menyebabkan publik Inggris amat beruka. Rakyat Inggris tampak memadati jalan-jalan di kota London untuk mengikuti prosesi pemakamannya.

Sementara ayah Dodi, pengusaha Mesir Mohammed al Fayed, mengatakan tewasnya Diana dan Dodi merupakan kesengajaan. Ia menuding pasangan itu dibunuh atas perintah pemerintah Inggris.

Namun mantan Kepala Kepolisian London, John Stevens, menyimpulkan tak ada bukti pembunuhan atas Diana. Ia mengatakan sopir Diana dan Dodi, Paul, terbukti mabuk saat kecelakaan dan mengemudikan mobil terlalu cepat. Paparazi yang mengejar Diana dan Dodi juga disalahkan atas kematian sang putri.

Penyelidik di Prancis juga membantah tudingan pembunuhan terencana atas Diana dan Dodi. Selanjutnya pada tahun 2008, Mohammed al Fayed meninggalkan kampanye politiknya untuk membuktikan bahwa putranya dan Diana memang sengaja dibunuh.

Mohammed al Fayed menyatakan keberatannya atas hasil pemeriksaan kepolisian Inggris dan Prancis atas kematian Dodi dan Diana. “Saya menyerahkan sisanya kepada Allah untuk membalaskan dendam saya,” kata dia.

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar