Pages - Menu

Senin, 19 Agustus 2013

Ini lelaki China terakhir berprofesi pemijat payudara

Para lelaki sejagat bisa jadi ngiri dengan profesi Yang Jun. Lelaki asal China ini merupakan kaum adam terakhir menjadi pemijat payudara.
Surat kabar the Huffington Post melaporkan, Ahad (18/8), Jun mengabaikan ketidaksetujuan orang tua dia, bahkan kecemburuan pacarnya atas profesi itu. Dia juga tidak mempedulikan orang lain menertawakan pekerjaanya. Jun mencintai profesinya.
Pemijat payudara di China pekerjaan didominasi perempuan. Tercatat hanya Jun menggeluti profesi itu meski dia hanya mempunyai dua pelanggan dan bayarannya sekitar Rp 350 ribu namun dia menjalaninya dengan senang. "Suatu saat pekerjaan ini akan sangat berkembang," ujarnya. Meski demikian dia juga harus sabar menghadapi kecurigaan para suami pelanggannya yang terus memelototi dirinya selama sesi pijat payudara berlangsung.
Jun memiliki semangat menghidupkan kembali kegiatan menyusui lantaran di China banyak susu formula sudah tercemar bakteri berbahaya. Saat ini hanya 28 persen bayi di China mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif satu semester. Pemerintah Ibu Kota Beijing tengah meningkatkan program menyusui ini hingga 50 persen akan terlaksana pada 2020.
China juga tengah gencar mempromosikan pemberian ASI pada bayi dan mereka mendapat dukungan kelompok organisasi kesehatan dunia. Peneliti Amy Brown dari Inggris mengatakan ibu menyusui perlu didukung agar bersemangat memberikan anaknya ASI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar