Pages - Menu

Jumat, 16 Agustus 2013

Situs CNN, Time, dan Washington Post Diserang Hacker Pro Assad

Grup peretas di dunia maya bernama Syrian Electronic Army (SEA) kembali berulah. Pagi ini, website kantor berita terkenal di dunia, Washington Post, CNN, dan Time, sempat disusupi oleh peretas yang memproklamirkan diri sebagai pendukung Presiden Suriah, Bashar al-Assad, yang tengah diserang kelompok pemberontak.

Stasiun berita BBC, 16 Agustus 2013, melaporkan para peretas itu telah mengarahkan link-link artikel berita yang ada di situs kantor berita ke laman Syrian Electronic Army.

Tindakan peretas ini merupakan kegagalan keamanan dari sebuah perusahaan penyedia layanan rekomendasi link, Outbrain. Pihak Outbrain menyatakan bahwa stafnya telah menjadi korban email spoofing, atau email yang dikirim melalui alamat palsu.

SEA telah menyerang fasilitas digital milik kantor-kantor berita internasional dalam beberapa bulan terakhir. Kelompok itu paling sering membajak akun media sosial, seperti Twitter.

Namun, kali ini peretas tersebut telah berhasil melangkah lebih jauh dengan memanipulasi link dari sebuah berita dan diarahkan ke website grup peretas tersebut.

Pihak CNN mengatakan bahwa keamanan vendor plug-in yang ada di CNN.com memang sempat terganggu hari ini. Namun, masalah ini cepat diidentifikasi dan fitur plug-in telah dinonaktifkan.

Sementara menurut Emilio Garcia-Ruiz, Redaktur Washington Post, serangan SEA tidak hanya menyerang kantor situs kantor berita, tapi menyerang akun Twitter pribadi staf penulis.

"Beberapa hari lalu SEA diduga melancar serangan phishing canggih ke newsroom kami untuk mendapatkan informasi password. Akibatnya salah satu akun Twitter staf penulis digunakan untuk mengirim pesan dari Syrian Electronic Army," kata Ruiz.

"Pagi ini selama 30 menit, beberapa artikel berita dari situs kami diarahkan ke website Syrian Electronic Army. Tapi, mereka berhasil mengakses web kami setelah meretas web mitra bisnis kami Outbrain," tambah Ruiz.
Sebarkan Malware
Seorang pakar keamanan mengatakan bahwa tindakan peretas ini sangat berbahaya, karena mereka juga menyebarkan malware (peranti lunak berbahaya).

"Mereka tidak hanya mengarahkan link ke website Syrian Electronic Army, tapi juga menginstal virus kepada para pengunjung yang meng-klik link berita," kata Chester Wisniewski, Penasihat Keamanan Senior di Perusahaan Sophos.

Sebelumnya grup peretas SEA berhasil menyusup ke BBC, Daily Telegraph, Financial Times, The Guardian, E! Online, Onion, CBS News, Associated Press, National Public Radio (NPR) dan FIFA.

Bahkan, pada bulan April lalu, SEA telah meretas akun Twitter media Associated Press (AP). Mereka menyebarkan isu bahwa ledakan di Gedung Putih telah melukai Presiden Barack Obama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar